Plesetan Urban Legend Layatan

Para warga RW 10 sedih karena pria terkaya di kampung mereka meninggal. Mereka pun berbondong-bondong melayat ke pemakamannya. Namun ada pula warga yang tak mau datang karena pria yang meninggal itu terkenal pelit.

Ketika para pelayat hendak mengangkat peti matinya, tiba-tiba peti mati itu terasa berat. Padahal pria yang meninggal itu adalah pria yang kurus.

Para warga langsung berbisik-bisik, “Ini pasti kena azab Ilahi.”

Walaupun dengan kepayahan, para warga akhirnya bisa membawa jenazah itu ke tempat pemakaman.

Namun begitu sampai di lubang kubur, peti mati itu tak bisa dimasukkan. Seolah-olah ada yang mengganjal di bawahnya. Walaupun mereka berusaha sekeras mungkin, peti mati itu tetap tak muat di dalam lubang kubur.

Para warga kembali berbisik-bisik, “Pasti kena azab Ilahi ...”

Tiba-tiba seorang anak berlari ke kerumunan itu,

“Pak, pak....kalian salah bawa. Ini peti mati bapak saya, Pak Gendut.”

“Ooo....pantesan berat. Terus peti mati bapak yang seharusnya dikubur di sini dimana ya?”

“Hei...hei...” terdengar suara dari bawah peti mati Pak Gendut. Mereka segera mengangkatnya dan menyadari sudah ada peti mati lain di bawahnya. Itu sebabnya peti mati di atasnya tak bisa masuk.

“Gimana sih,” sesosok pria muncul dari dalam peti mati itu. “Kutungguin nggak ada yang gotong. Terpaksa aku gotong sendiri. Susah amat sih. Mati mati sendiri, gotong peti mati sendiri.”

Langsung para pelayat lari tunggang langgang.
Share on Google Plus

About Black Dragon

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar

'; (function() { var dsq = document.createElement('script'); dsq.type = 'text/javascript'; dsq.async = true; dsq.src = '//' + disqus_shortname + '.disqus.com/embed.js'; (document.getElementsByTagName('head')[0] || document.getElementsByTagName('body')[0]).appendChild(dsq); })();