Urban Legend Bus Malam Beijing

 Urban Legend Bus Malam Beijing
Bagi sebagian orang, bus merupakan kendaraan paling romantis yang pernah ada. Namun, hal ini tak berlaku bagi masyarakat Beijing, China. Mengapa demikian? Apalagi jika bukan karena sebuah kisah seram di balik legenda bus malam. Cerita ini sudah menjadi turun-temurun dan diyakini kebenarannya. Apa sih sebenarnya yang terjadi sehingga kisah ini begitu menyeramkan dan patut dibilang legenda?

Suatu ketika ada seorang pemuda yang menghentikan bus di sebuah halte. Ia kemudian naik ke dalam bus yang kosong dan hanya ada seorang penumpang di dalamnya. Penumpang itu tak lain adalah seorang kakek-kakek yang duduk di belakang sopir. Tak lama setelah itu, bus berhenti di halte selanjutnya. Dua pemuda lain pun turut naik, dan memutuskan untuk duduk di belakang kakek tersebut.

Entah ada angin apa, Sang kakek langsung marah dan menuduh dua pemuda tadi adalah pencopet dan menyuruhnya turun dari bus. Pemuda pertama pun bertanya-tanya mengapa kakek-kakek itu marah tanpa sebab. Dan ternyata, ia mengatakan bahwa dua pemuda tadi tak punya kaki yang jelas-jelas mengindikasikan bahwa mereka adalah hantu yang ingin mengganggu.

Keesokan harinya, bus malam tersebut menghilang dan baru saja ditemukan oleh pihak kepolisian di daerah yang sangat terpencil. Saat mengintip ke bagian dalamnya di temukan berbagai mayat bergelimpangan. Bau busuk yang menyengat pun membanjiri bagian dalam bus. Ketika melihat isi tangki, bukan bensin yang ada di dalamnya, melainkan darah merah yang sangat kental.

Kalau kamu berkunjung ke Beijing, jangan coba-coba pulang larut malam ya, atau jangan sekali-kali naik bus malam yang kosong tanpa penumpang.
Share on Google Plus

About Black Dragon

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar

'; (function() { var dsq = document.createElement('script'); dsq.type = 'text/javascript'; dsq.async = true; dsq.src = '//' + disqus_shortname + '.disqus.com/embed.js'; (document.getElementsByTagName('head')[0] || document.getElementsByTagName('body')[0]).appendChild(dsq); })();